RSS

Tuesday 23 February 2010

Surat Dari Kawan : 1

Kawan,

Orang bijak berkata, melakukan suatu hal tidak akan lebih berkesan daripada melakukannya untuk pertama kalinya. Ya, itu benar. Begitu juga dengan kita. Kini, mungkin ini saat yang tepat untukku menceritakannya padamu, dari sudut pandangku, seorang biasa, bagaimana pertama kali kita berjumpa dan saling mengenal.

Saat itu, kita, kamu dan aku pertama kali berkumpul bersama mereka di tempat itu. Aku hanya tahu 1 2, mungkin itu tidak termasuk kamu. Satu per satu dari kita memperkenalkan diri, hanya sekedarnya saja, dan setelah perkenalan diri itu aku masih belum mengenalmu. Biasa saja, waktu itu kamu seperti rumput yang paling hijau di padang rumput. Ya, mungkin kamu paling hijau, tapi hampir tak ada bedanya dengan yang lain.

Seiring waktu yang kita habiskan bersama, makin tahulah aku tentang kamu. Seperti apa kamu, apa yang kamu suka, apa yang kamu tidak suka. Aku pun percaya bahwa kamu merasakan hal yang sama. Sesuatu telah menyatukan kita, sesuatu yang bahkan tidak terlihat ketika kita pertama berkumpul dengan mereka di tempat itu. Saat itu, aku percaya, bahwa kita bukan sekedar teman, atau kawan, atau sahabat. Kita adalah sebuah keluarga. Kamu sudah seperti saudaraku, mungkin saudaraku yang paling jauh, tapi ada sesuatu yang mengikat kamu dan aku, ikatan yang bahkan lebih kuat dari sekedar ikatan profesi, pekerjaan, bahkan mungkin ikatan darah. Kamu sudah jadi pohon yang menjulang di padang rumput.

Saat itu, saat di mana aku pertama kali mengenalmu, adalah saat di mana aku selalu ingin di sampingmu, menemanimu, menjagamu. Ingin rasanya kupeluk erat dirimu, dan tidak akan kulepaskan. Jika aku bisa menangis saat itu, mungkin aku sudah menangis sambil berlutut, karena aku tahu, saat itulah, saat di mana perjuangan kita dimulai.

“Yesterday is a history, tomorrow is a mystery, but today is a gift, that’s why we call it present.. – Master Oogway”


Kawanmu



Kresnoadi Wiratama


0 comments:

Post a Comment